Press "Enter" to skip to content

Damian Lillard Kembali ke Portland dengan Hati Lebih Tenang

Kepulangan Damian Lillard ke Portland memicu momen emosional yang tidak hanya menyentuh hati para penggemar, tapi juga menyentuh dirinya secara pribadi. Meski kini membela tim baru, kehadirannya kembali ke kota yang pernah menjadi rumahnya selama lebih dari satu dekade membawa rasa nostalgia dan ketenangan yang mendalam.

“Saya merasa sangat tenang. Rasanya seperti pulang ke rumah,” ujar Lillard dalam wawancara usai pertandingan. “Meski situasinya berbeda, cinta dan energi dari kota ini tidak pernah berubah.”

Lillard, yang kini bermain untuk Milwaukee Bucks setelah ditrade dari Portland Trail Blazers pada 2023, disambut dengan tepuk tangan meriah saat memasuki Moda Center. Ribuan fans berdiri, memberi penghormatan kepada sang legenda yang telah memberi warna dalam sejarah Blazers sejak 2012.

Kenangan Tak Terlupakan di Portland

Selama lebih dari 11 musim bersama Trail Blazers, Lillard tak hanya menjadi ikon klub, tapi juga bagian dari komunitas. Ia dikenal tak hanya karena kemampuan mencetak poin dari jarak jauh, namun juga karena loyalitas, sikap profesional, dan kontribusinya di luar lapangan.

Dari momen “Dame Time” yang menggetarkan arena, hingga tembakan buzzer-beater ikonik yang mengantarkan Blazers melewati babak playoff, setiap langkahnya menjadi bagian dari memori kota Portland.

“Portland selalu memberi saya cinta tanpa syarat,” tambah Lillard. “Kota ini adalah bagian dari hidup saya. Apa pun yang terjadi, saya akan selalu punya tempat untuk Portland di hati saya.”

Damian Lillard Kembali ke Portland dengan Hati Lebih Tenang

Ketenangan di Tengah Perubahan

Meski kepindahan ke Bucks membuatnya harus menyesuaikan diri dengan sistem dan tim baru, Lillard mengaku bahwa kunjungan ke Portland membantunya menemukan kedamaian. Ia menyadari bahwa perubahan adalah bagian dari perjalanan, namun bukan berarti harus menghapus masa lalu.

“Saya menjalani fase baru dalam karier saya, tapi itu tidak mengurangi rasa cinta saya pada kota ini. Bisa kembali dan melihat wajah-wajah yang familiar, itu menyegarkan,” katanya.

Ketenangan ini bukan hanya emosional, tetapi juga mental. Bagi Lillard, bisa kembali ke tempat ia memulai segalanya adalah cara untuk mengisi ulang semangat dan mengenang tujuan awalnya sebagai atlet profesional.

Hubungan dengan Fans Tetap Erat

Salah satu hal paling berkesan dalam kunjungan tersebut adalah interaksi Lillard dengan para fans. Ia menyempatkan diri menyapa, memberikan tanda tangan, bahkan menyempatkan diri melambaikan tangan di akhir laga meski bermain untuk tim lawan.

“Saya sangat menghormati fans Portland. Mereka adalah alasan saya berusaha keras setiap malam di lapangan,” ujar Lillard. “Tanpa mereka, saya bukan siapa-siapa.”

Portland Akan Selalu Menjadi Rumah

Meski kini berkompetisi dengan seragam berbeda, jelas bahwa Lillard tidak pernah benar-benar meninggalkan Portland. Ia tetap dikenang sebagai wajah franchise, dan mungkin suatu hari akan kembali dalam peran yang berbeda.

“Ada kemungkinan saya akan kembali ke sini suatu hari nanti. Entah sebagai pelatih, atau bahkan hanya sebagai pendukung,” katanya sambil tersenyum.

Bagi Damian Lillard, Portland bukan sekadar tempat bermain basket. Itu adalah tempat ia tumbuh, belajar, dan mencetak sejarah. Dan meski waktu terus berjalan, kedekatannya dengan kota ini akan selalu menjadi bagian dari siapa dirinya.

refrence : Mainbasket

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *