Setelah kepindahan besar yang mengejutkan dunia NBA musim lalu, Luka Doncic kini resmi menegaskan komitmennya kepada Los Angeles Lakers. Pada Sabtu (2/8) waktu Amerika Serikat, Doncic menandatangani kontrak tiga tahun senilai 165 juta dolar AS, memperkuat statusnya sebagai pilar baru di tim legendaris ini.
Menurut sang agen, Bill Duffy, kepada ESPN, Doncic sebenarnya berhak atas perpanjangan kontrak empat tahun senilai 229 juta dolar AS jika ia bersedia menunggu hingga akhir musim. Namun, Doncic memilih untuk segera memberi sinyal keseriusan kepada Lakers dengan menandatangani kontrak lebih cepat, serta terlibat langsung dalam proses perekrutan pemain selama bulan Juli.
Keputusan Berani Tolak Super-Maksimal
Sebelumnya, analis NBA dari ESPN, Bobby Marks, melaporkan bahwa Luka Doncic tidak lagi memenuhi syarat untuk mendapatkan perpanjangan kontrak super-maksimal yang bisa mencapai 345 juta dolar AS untuk lima tahun akibat perpindahannya ke Lakers. Hal ini terjadi setelah Dallas Mavericks menukar Doncic ke Los Angeles dalam kesepakatan besar yang melibatkan Anthony Davis pada Februari lalu.
Meski nilai kontraknya di Lakers lebih kecil dibandingkan potensi di Dallas, keputusan Doncic menunjukkan fokus utamanya kini bukan sekadar angka, tetapi ambisi meraih gelar juara.
Misi Baru dan Perubahan Fisik
Di usia 26 tahun, Luka Doncic mengawali babak baru dalam kariernya dengan penuh semangat. Ia dikabarkan sangat serius menjalani latihan pramusim, membantah semua keraguan soal kondisi fisik yang sempat ramai dibicarakan usai kepindahannya dari Dallas.
“Setiap musim panas saya berusaha memperbaiki diri. Tapi kali ini terasa berbeda. Saya benar-benar termotivasi untuk jadi lebih baik,” ujar Doncic dalam wawancara bersama Men’s Health.
Kondisi ini tentu menjadi sinyal kuat bagi Lakers bahwa mereka mendapatkan pemain yang lapar akan kemenangan dan siap berkontribusi maksimal.
Performa dan Harapan Baru untuk Lakers
Meski hanya menempati unggulan ketiga di babak playoff musim lalu, kehadiran Doncic memberikan dampak besar bagi performa Lakers. Sayangnya, langkah mereka harus terhenti di babak pertama setelah kalah dari Minnesota Timberwolves dalam lima pertandingan.
Statistik individu Doncic tetap impresif, dengan rata-rata 28,2 poin, 8,2 rebound, dan 7,7 asis per pertandingan sepanjang musim 2024–2025. Namun, perlu diakui bahwa sistem tim masih lebih terpusat pada peran big man seperti Anthony Davis daripada point guard dominan seperti Doncic.
Lakers Lakukan Penyesuaian demi Dukung Doncic
Menanggapi hal tersebut, manajemen Lakers bergerak cepat di offseason. Beberapa perubahan dalam susunan pemain dilakukan untuk menciptakan formasi yang lebih selaras dengan gaya permainan Doncic.
Kini, Lakers berada dalam posisi lebih solid untuk menjadi penantang serius gelar juara. Dengan kombinasi antara pengalaman LeBron James dan kekuatan baru dari Doncic, harapan untuk membawa pulang gelar juara ke-18 semakin nyata.
Penutup: Fokus Pada Gelar, Bukan Angka
Meskipun Doncic menolak kontrak bernilai lebih tinggi dari Dallas, ia kini berada di tim yang memiliki ambisi besar dan dukungan finansial kuat. Komitmennya untuk memperkuat Lakers dan membangun tim juara menunjukkan bahwa motivasi terbesarnya adalah kejayaan, bukan sekadar bayaran.
“Ini tim yang ingin juara. Itu tidak berubah, dan tidak akan berubah,” ungkap salah satu sumber dari tim kepada ESPN.
Dengan dedikasi seperti itu, Black Mamba Spirit tampaknya telah hidup kembali di tubuh Lakers — kini lewat tangan seorang Luka Doncic.
Refrence : Mainbasket