Carmelo Anthony akhirnya resmi masuk dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame. Dalam pidato penobatannya, ia menyampaikan kata-kata penuh emosi yang menggambarkan perjalanan karier dan hidupnya. Dari masa kecil yang penuh rintangan hingga puncak kariernya di NBA, Anthony menekankan arti ketahanan, kegigihan, dan keberanian untuk menulis ulang jalan hidupnya sendiri.
Menghormati Sang Ayah
Anthony membuka pidatonya dengan menyebut bahwa jaket Hall of Fame bukan hanya miliknya, tetapi juga milik ayahnya, Carmeloate Vodique. Ia menggambarkan mendiang ayahnya sebagai seorang penyair, aktivis, dan pejuang yang semangatnya selalu membimbing perjalanan hidupnya.
Dukungan Keluarga dan Saudara
Dalam momen haru, Anthony memberikan penghormatan khusus kepada adiknya, Michelle Anthony, yang ia sebut sebagai jangkar di masa-masa sulit. Menurutnya, Michelle percaya pada dirinya jauh sebelum ia bisa percaya pada dirinya sendiri. Dukungan itu menjadi fondasi penting dalam karier panjangnya.
Warisan untuk Puerto Riko
Carmelo Anthony juga menyampaikan pesan emosional kepada Puerto Riko, tanah leluhurnya. Ia menekankan rasa bangga mewakili pulau tersebut di panggung internasional. “Momen Hall of Fame ini milik pulau ini,” ujar Anthony, menandai betapa eratnya ia dengan akar budayanya.
Ikatan dengan Tim NBA
Peraih 10 kali NBA All-Star ini mengungkapkan rasa terima kasih kepada rekan setim, sahabat, dan penggemar yang telah mendukungnya selama dua dekade karier di NBA. Ia secara khusus menyinggung ikatannya dengan Denver Nuggets, tim yang merekrutnya pada 2003, dan kedekatannya dengan New York Knicks, menyebut Madison Square Garden sebagai “kiblat bola basket.”
Perempuan dan Anak-Anak dalam Hidupnya
Carmelo Anthony tak lupa berterima kasih kepada para perempuan yang berperan besar dalam hidupnya—mulai dari ibunya, ibu-ibu tunggal, hingga para nenek di mana pun. Ia menyebut kekuatan mereka sebagai inspirasi perjalanan hidupnya. Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi anak-anaknya yang memberinya motivasi untuk terus melampaui ego dan kritik.
Momen di Syracuse
Mengenang satu-satunya musim kuliahnya di Syracuse University, Carmelo Anthony berterima kasih kepada program tersebut karena telah memberinya panggung nasional. Kemenangannya di NCAA 2003 ia sebut sebagai titik balik yang mengubah segalanya.
Prestasi Gemilang di NBA
Selama 19 musim di NBA, Carmelo Anthony mencatat rata-rata 22,5 poin, 6,2 rebound, dan 2,7 asis dalam 1.260 pertandingan. Ia meraih gelar pencetak skor NBA 2013, masuk dalam enam kali All-NBA, dan dipilih sebagai bagian dari Tim Peringatan 75 Tahun NBA.
Kesimpulan
Pidato Carmelo Anthony di Hall of Fame bukan hanya tentang karier basketnya, tetapi juga tentang keluarga, identitas, dan nilai kehidupan yang ia pegang teguh. Dari Red Hook hingga panggung internasional, kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan ketekunan dan dukungan orang-orang terdekat, setiap rintangan bisa diatasi.
Refrence : Mainbasket