Press "Enter" to skip to content

Shai Gilgeous-Alexander: Etos Kerja Tinggi Pembawa Rekor NBA

Shai Gilgeous-Alexander terus menunjukkan bahwa dirinya tidak pernah puas. Bintang asal Kanada ini tampil dominan dengan 26 poin dan membawa Oklahoma City Thunder menaklukkan Portland Trail Blazers. Penampilannya membuat ia naik ke posisi kedua sepanjang masa untuk rekor pertandingan dengan raihan minimal 20 poin berturut-turut—sebuah pencapaian besar yang menegaskan etos kerjanya yang luar biasa.

Dengan performa tersebut, Shai Gilgeous-Alexander kini mencatat 93 pertandingan beruntun dengan 20+ poin, hanya berada di bawah Wilt Chamberlain (126). Jika melihat konsistensinya musim ini, banyak yang percaya SGA mampu menyalip rekor legendaris tersebut.


Etos Kerja yang Menginspirasi Rekan Setim

Menurut rekan setimnya, Jalen Williams, tidak ada yang mengejutkan dari capaian SGA. Williams, yang baru pulih dari cedera, mengatakan bahwa latihan SGA selama offseason benar-benar luar biasa.

“Cara dia merawat tubuhnya, cara dia mengasah permainannya… benar-benar gila,” ujar Williams. “Dia bekerja lebih keras dari siapa pun dan performanya di laga-laga besar tidak pernah mengecewakan.”

Etos kerja itu pula yang membuat SGA konsisten menjadi motor utama Thunder di setiap pertandingan. Ketika banyak pemain mengalami penurunan performa, SGA justru semakin matang dan stabil dari musim ke musim.


Gaya Bermain Unik yang Sering Dikritik

Superstar mana pun tentu tidak pernah lepas dari kritik. Shai Gilgeous-Alexander kerap disebut sebagai “pemburu free throw” oleh sebagian kritikus karena gaya bermainnya yang agresif menyerang ring dan efektif mendapatkan pelanggaran.

Shai Gilgeous-Alexander: Etos Kerja Tinggi Pembawa Rekor NBA

Tidak seperti banyak bintang NBA modern yang mengandalkan tembakan tiga angka, SGA lebih sering mengandalkan mid-range, layup kreatif, dan drive eksplosif ke paint. Strategi ini terbukti sukses, namun terkadang membuat lawan frustasi.

Pelatih Minnesota Timberwolves, Chris Finch, bahkan pernah berkata, “Anda tidak bisa menyentuh Shai tanpa mengirimnya ke garis tembakan bebas.” Kritik itu sempat memicu perdebatan, namun banyak yang mengakui bahwa kemampuan SGA meraih free throw adalah bagian dari kecerdasannya dalam membaca pertahanan.

Meski demikian, SGA tidak mempermasalahkan opini publik. Baginya, selama strateginya membawa Thunder menang, ia akan tetap bermain dengan caranya sendiri.


Kemampuan Free Throw yang Jadi Senjata Mematikan

Hal yang sering dikritik justru menjadi kekuatan terbesar SGA. Tidak semua pemain mampu menjaga ketenangan di garis free throw, terutama di momen-momen krusial. SGA tidak hanya sering mendapatkan kesempatan itu, tetapi juga mengeksekusinya dengan akurasi tinggi.

Para pendukungnya beranggapan bahwa kemampuan menghasilkan free throw secara konsisten adalah bukti kecerdasan bermain dan bukan sekadar “mencari pelanggaran”. Justru, itu menunjukkan betapa sulitnya menghentikan SGA tanpa melanggar.


Kesimpulan: SGA Semakin Mantap Menuju Status Superstar Elite

Performa luar biasa SGA musim ini mempertegas satu hal: ia bukan lagi sekadar rising star. Ia adalah superstar sesungguhnya dengan etos kerja yang gila, konsistensi luar biasa, dan gaya bermain yang unik sekaligus efektif.

Jika ia terus tampil setajam ini, bukan tidak mungkin SGA akan melampaui rekor Wilt Chamberlain dan mengukuhkan namanya sebagai salah satu pemain paling dominan dalam sejarah Thunder maupun NBA modern.

Refrence : Mainbasket

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *