Press "Enter" to skip to content

SGA Tetap Dominan Meski Jarang Lepas Tripoin

Di era NBA modern, banyak bintang mengandalkan tembakan tiga angka untuk meraih kesuksesan. Namun, Shai Gilgeous-Alexander (SGA) dari Oklahoma City Thunder menunjukkan bahwa dominasi di lapangan tidak selalu membutuhkan tripoin sebagai senjata utama. Ia telah membuktikan bahwa efisiensi, kecerdasan bermain, dan kemampuan membaca pertahanan bisa menghasilkan performa luar biasa.

Akurasi Tinggi Tanpa Ketergantungan Tripoin

SGA dikenal memiliki kemampuan menembak jarak jauh yang baik. Di musim-musim sebelumnya, ia sering memanfaatkan tripoin sebagai bagian dari repertoire serangannya. Namun, musim ini ia memilih fokus pada area yang justru lebih mematikan: tembakan dua angka dan serangan jarak menengah. Hasilnya terbukti efektif—lebih dari 41 persen akurasinya berasal dari tembakan dua angka, melampaui kontribusinya dari area tripoin.

Dalam kemenangan Thunder 113-105 atas Minnesota Timberwolves pada Rabu (26/11) waktu AS, gaya bermainnya terlihat sangat jelas. Gilgeous-Alexander mencetak 40 poin melalui pendekatan mid-range yang disiplin, hanya melepaskan dua tembakan tiga angka dan memasukkan satu di antaranya. Ia menyelesaikan pertandingan dengan 12 dari 19 tembakan masuk dan 15 dari 17 free throw yang dieksekusi sempurna.

Serangan Mid-Range dan Free Throw Jadi Senjata Utama

Elemen yang membuat SGA berbeda adalah kemampuan step-back yang sering dilakukannya di area mid-range, bukan dari tripoin seperti James Harden atau Luka Doncic. Sentuhan ini memberinya identitas unik sekaligus memanfaatkan area permainan yang sering diabaikan oleh banyak pemain lain.

SGA Tetap Bisa Dominan Meski Tak Ikuti Tren Tembakan Tripoin

Selain itu, SGA adalah salah satu finisher terbaik di liga. Saat melakukan drive, ia mampu memanfaatkan kontak fisik untuk mendapat kesempatan free throw. Gaya bermain agresifnya terkadang membuat penggemar lawan kesal, karena mereka menilai SGA sering “mencari pelanggaran”. Namun hasilnya jelas: angka free throw-nya menjadi sumber poin yang konsisten dan efektif.

Produktivitas Tetap Tinggi Meski Minim Tripoin

Meskipun tidak bergantung pada tripoin, SGA tetap mampu mencetak angka besar. Rata-rata upaya tripoinnya musim ini mencapai 5,4 per pertandingan—lebih banyak daripada rata-rata kariernya, yakni 3,8. Namun itu bukan fokus utamanya. Ia lebih memilih bekerja dari dalam garis tiga angka, memaksimalkan area yang dianggap “tidak modis” di era NBA modern.

Hasilnya? Thunder tampil luar biasa dengan rekor 18-1 pada musim 2025-2026. Mereka berpotensi mencetak rekor kemenangan baru jika tetap konsisten dan bebas cedera.

Menuju Gelar MVP Kedua Berturut-Turut?

Dengan performa stabil dan dominan seperti ini, SGA kembali masuk dalam pembicaraan kandidat MVP untuk musim kedua berturut-turut. Keefektifan permainannya membuktikan bahwa kesuksesan tidak harus mengikuti tren tembakan tiga angka. Shai bermain dengan gaya yang sepenuhnya miliknya—efektif, efisien, dan mematikan.

Refrence : Mainbasket

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *