Rumor mengenai keretakan hubungan antara Ja Morant dan pelatih Memphis Grizzlies, Tuomas Iisalo, kembali mencuat.
Ketidakpuasan Morant terhadap kebijakan tim disebut-sebut menjadi penyebab utama skorsing yang dijatuhkan kepadanya oleh manajemen Grizzlies. Namun, Tuomas Iisalo memilih untuk tidak berkomentar mengenai isu internal tersebut.
Pelatih asal Finlandia itu menolak menjelaskan detail apa pun saat konferensi pers sebelum laga melawan Detroit Pistons.
“Kami telah berdiskusi dan ingin melangkah ke depan untuk fokus mengalahkan Pistons,” ujar Tuomas Iisalo singkat.
Ja Morant Enggan Bahas Skorsing dan Pelatih
Sama halnya dengan sang pelatih, Ja Morant juga menolak membicarakan soal hubungan dengan Tuomas Iisalo maupun skorsing yang diterimanya.
Bintang muda Grizzlies tersebut hanya fokus pada pertandingan dan sama sekali tidak memberikan pernyataan tambahan kepada media.
Morant kembali tampil di laga melawan Pistons, tetapi performanya belum maksimal. Ia tampak berusaha keras mengembalikan ritme permainan setelah absen satu pertandingan akibat skorsing.

Kinerja Grizzlies Masih Belum Stabil
Sayangnya, kehadiran Morant belum mampu membawa hasil positif bagi tim. Memphis Grizzlies kembali menelan kekalahan ketiganya secara beruntun setelah takluk dari Detroit Pistons dengan skor 106-114.
Morant yang bermain selama 35 menit hanya mencatat 5/16 tembakan atau sekitar 31 persen akurasi. Meski begitu, ia tetap berkontribusi dengan 18 poin, 10 rebound, dan 5 asis.
Performa itu menandai usaha Morant untuk bangkit, tetapi belum cukup untuk membantu Grizzlies keluar dari tren negatif.
Latar Belakang Skorsing Ja Morant
Sebelumnya, Morant dijatuhi hukuman skorsing satu pertandingan oleh pihak klub. Keputusan ini diambil setelah perilakunya yang dianggap tidak pantas dalam konferensi pers usai kekalahan dari Los Angeles Lakers (112-117) pada 1 November lalu.
Dalam wawancara tersebut, Morant memberikan jawaban singkat dan sarkastik, seolah menunjukkan adanya ketegangan antara dirinya dan staf pelatih.
Ketika ditanya soal perannya dalam kekalahan tersebut, Morant menjawab:
“Tanyakan saja pada staf pelatih.”
Saat pertanyaan diulang dengan cara berbeda, ia menambahkan,
“Menurut mereka, mungkin jangan mainkan saya. Itu saja pesan yang ingin disampaikan. Keren.”
Pernyataan ini pun memicu spekulasi bahwa hubungan antara Morant dan Tuomas Iisalo sedang tidak harmonis.
Performa Pemain Lain dan Dominasi Pistons
Selain Morant, pemain lain seperti Jaren Jackson Jr. tampil cukup menonjol dengan 21 poin dari 8 tembakan tepat sasaran.
Ada juga Jock Landale yang mencatat 13 poin, 5 rebound, dan 4 steal, serta Cedric Coward dengan 17 poin, disusul Santi Aldama yang menyumbang 11 poin.
Namun, semua itu belum cukup untuk menahan dominasi Pistons.
Tim tuan rumah tampil solid dengan 50,6 persen akurasi (42/83 tembakan) dan terus unggul di sepanjang laga.
Grizzlies hanya sempat dua kali menyamakan kedudukan, tetapi tak pernah sekalipun memimpin skor.
Grizzlies Masih Terpuruk di Klasemen
Kekalahan ini membuat Grizzlies (3-5) terpuruk di posisi keempat terbawah klasemen sementara Wilayah Barat.
Mereka hanya sedikit lebih baik dari Kings (2-5), Mavericks (2-5), dan Pelicans (0-6).
Grizzlies dijadwalkan tetap bermain di Memphis untuk menghadapi Houston Rockets (4-2) dalam laga berikutnya. Pertandingan ini diprediksi menjadi ujian penting bagi Iisalo dan Morant dalam memperbaiki hubungan sekaligus mengakhiri tren buruk tim.
Kesimpulan
Kisruh antara Tuomas Iisalo dan Ja Morant menambah tekanan bagi Memphis Grizzlies yang tengah berjuang bangkit di awal musim.
Keduanya memilih bungkam demi menjaga profesionalitas dan fokus pada pertandingan berikutnya.
Namun, jika ketegangan internal ini tidak segera diselesaikan, performa tim bisa semakin menurun.
Kini, semua mata tertuju pada Grizzlies — apakah mereka mampu bangkit dan kembali solid, atau justru makin terpuruk di persaingan ketat NBA musim ini.
Refrence : Mainbasket
